"Harus dicek betul (rekam jejak capres yang mau dipilih). Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini memecah-belah umat. Kalau pernah (memecah belah umat) jangan dipilih," tambahnya.
Tak sampai di situ, Menag Yaqut juga mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap calon pemimpin yang menjadikan agama sebagai sarana untuk mencapai ambisi politiknya.
Kita lihat calon pemimpin kita ini pernah menggunakan agama sebagai alat untuk memenangkan kepentingannya atau tidak. Kalau pernah, jangan dipilih," tegas Gus Yaqut.
Terakhir, Menag mengingatkan bahwa esensi agama adalah untuk melindungi kepentingan masyarakat.
"Umat Islam diajarkan agar menebarkan Islam sebagai rahmat. Rahmatan lil 'alamin, rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil islami, tok," pungkas Menag Yaqut.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara