Selain itu, dia mengatakan bertemu dengan banyak milenial yang melihat bahwa PSI justru buta huruf terhadap isu milenial. Isu tentang kesehatan reproduksi, gender equality, apalagi isu tentang kepemimpinan intelektual, jarang dibicarakan oleh para pemimpin PSI.
"Di Indonesia itu saya bertemu dengan banyak milenial, (mereka bilang) PSI itu buta huruf terhadap isu milenial justru," ujarnya.
"Isu-isu tentang kesehatan reproduksi itu jarang betul dibicarakan itu, isu tentang gender equality, apalagi isu tentang kepemimpinan intelektual, kan disitu tak terlihat itu," imbuhnya.
Bahkan, kata dia, kadar intelektual para pemimpin PSI tidak sebanding dengan apa yang mereka inginkan.
"Bahkan para pemimpin PSI itu kadar intelektualnya tidak sebanding dengan apa yang mereka inginkan," kata Rocky.
Bergabungnya Kaesang ke PSI disebut Rocky, menjadi catatan kaki bagi politik Indonesia ketika satu partai berupaya sosialistis dan berupaya menampilkan figur intelektual.
"Jadi catatan kaki bagi politik Indonesia, ada satu partai berupaya jadi sosialistis dan berupaya untuk menampilkan figur keintelektualan, tetapi dipimpin oleh seseorang yang sebetulnya hanya jadi penggalan dari sejarah politik Pak Jokowi yaitu anaknya sendiri kan," pungkasnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
DPR Kena Prank! Dana Reses Rp702 M Bikin Tak Sedih Tunjangan Rumah Dihapus
Prabowo vs Geng Solo: Momen Penegakan Hukum yang Dinanti Rakyat
Profesor Ikrar Bongkar Bahaya Legacy Jokowi: Syarat Wapres RI Hanya Lulusan SD?
Ijazah Jokowi & Gibran Dikritik Iwan Fals: Bagaimana Jika Ternyata Palsu?