"Jangan semua diratain, kalau ada kenaikan APBD 5%, semua dinas tambahnya 5%, yang terjadi seperti itu," tuturnya.
Dengan penanganan yang tepat, menurut Jokowi, Indonesia punya peluang besar untuk melakukan lompatan kemajuan. Namun jika ditangani dengan keliru dan tetap mempertahankan rutinitas yang monoton, Indonesia bisa terjebak pada negara pendapatan menengah terus.
"Ini yang kita enggak mau. Karakter ASN harus berubah, jangan monoton, jangan terpaku rutinitas, harus inovatif, harus adaptif terhadap perubahan-perubahan yang ada," tutupnya.
Pembukaan Rakernas Korpri ini dihadiri Ketua Dewan Pengurus Nasional Korpri Zudan Arif Fakrulloh, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan pejabat terkait lainnya.
Sumber: suara.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara
Prabowo Bongkar Fakta Whoosh: Utang Rp116 Triliun Bukan Masalah, Ini Janji Tegasnya!