"Tinggal menunggu waktu pengumuman tersangka oleh KPK. Hal ini menandaskan bahwa rumor yang beredar di luar terkait pimpinan KPK memeras SYL tidak benar," kata Hasanuddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/10).
Kata dia, Siaga 98 memandang hal tersebut sebagai upaya merusak kredibilitas penyelidikan KPK di Kementerian Pertanian.
"Dan ini bentuk corruptors fight back. Termasuk foto yang beredar SYL menemui salah satu pimpinan KPK saat bermain tenis yang kemudian dinarasikan sebagai upaya pemerasan," terang Hasanuddin.
Dari foto-foto yang beredar itu, Hasanuddin melihat dari gestur wajah dan cara salah satu pimpinan KPK tersebut terlihat ketidaknyamanan dan ketidaksukaan atas kedatangan Mentan SYL. Namun, sangat disayangkan hal tersebut dinarasikan sebagai "pemerasan".
"Kami berharap, KPK tidak terpengaruh dengan hal tersebut, dan tetap tegak lurus dalam pemberantasan korupsi," pungkas Hasanuddin.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara