POLHUKAM.ID -Massa aksi yang terdiri dari mahasiswa berbagai kampus mulai memadati kawasan silang Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Jumat sore (20/10).
Mahasiswa berjumlah ratusan ini turun ke jalan sebagai bentuk penolakan atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memberi ruang kepada capres-cawapres berusia di bawah 40 tahun bisa ikut Pilpres dengan syarat pernah atau sedang menjadi kepala daerah.
Hingga kini, jumlah peserta aksi di lokasi terus bertambah seiring gelombang kedatangan mahasiswa dari berbagai kampus.
Salah satu orator bernama Kusuma dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menyebut, pemerintahan Jokowi sudah berjalan 9 tahun namun gagal dalam menyejahterakan rakyat.
Ia mencontohkan, adanya konflik agraria di daerah-daerah yang tidak selesai dengan baik dan justru menyengsarakan rakyat.
"9 tahun tidak ada legacy yang baik, tidak ada kebijakan yang baik. Utang di mana-mana, konflik agraria di mana-mana, sawah, perkebunan masyarakat desa dihilangkan Pak Jokowi oleh proyek setan," kata Kusuma dalam orasinya.
Kusuma pun memberikan rapor merah kepada Presiden Jokowi sebagai ungkapan kekecewaan. Di akhir orasi, Kusuma juga menyayangkan sikap Jokowi yang lebih sering kunjungan ke luar negeri ketimbang mengurus persoalan dalam negeri.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Disebut Kudeta Kebijakan, Sri Radjasa Ungkap Tim Internal Polri Dibentuk untuk Lawan Tim Reformasi Presiden
Sri Radja Ungkap Skenario Suksesi Kapolri dan Kandidat Kuda Hitam Pilihan Prabowo
Jokowi Ketakutan dengan Nasib Politik Gibran pada 2029
Refly Harun: Jadi Wali Kota Saja Gibran Tak Layak!