"Akan tetapi sekarang, sistem ketatanegaraan dan sistem bernegara Indonesia, coba bayangkan dia mempunyai partai politik."
"Dia mempunyai tangan-tangan di bidang legislatif, dia mempunyai tangan-tangan di bidang eksekutif, sekaligus juga dia mempunyai tangan-tangan di bidang yudikatif."
"Sekaligus dia juga sebagai pengusaha besar yang mempunyai modal," jelasnya panjang lebar.
Tak hanya itu, segelintir orang tersebut juga memiliki media massa hingga modal untuk berkuasa.
"Kemudian selain dia menguasai, mempunyai tangan-tangan di eksekutif, legislatif, yudikatif, dia juga mempunyai partai politik, sekaligus dia juga mempunyai media massa."
"Dia juga mempunyai sebagai pengusaha besar yang mempunyai modal, itu di satu tangan atau beberapa orang segelintir saja," sambung dia.
Arief pun mengaku prihatin atas keadaan Indonesia saat ini.
Bahkan menurutnya, hal seperti ini belum pernah terjadi di zaman presiden sebelumnya.
"Ini tidak pernah terjadi di zaman Soeharto, bahkan di zamannya pak SBY belum nampak betul seperti di zaman sekarang. Oleh karena itu kita harus hati-hati betul melihat fenomena ini," ungkap Arief.
Sumber: disway
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara