POLHUKAM.ID - Calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD sempat merasa kecewa tak terpilih menjadi cawapres pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019. Bahkan, saat itu Mahfud telah menyiapkan kemeja putih untuk mendaftar ke KPU RI.
Rasa kecewa itu juga dirasakan oleh putra sulung Mahfud MD, Muhammad Ikhwan Zein, ketika sang ayahnya tidak jadi menjadi cawapres pada Pilpres 2019. Menurut pria yang karib disapa Wawan, kalah atau menang merupakan bagian dari persaingan politik.
"Ya, tidak masalah, apakah nanti menang atau kalah, itu adalah bagian dari persaingan politik, yang sebenarnya lebih membuat saya kecewa adalah saat tahun 2019. Itu yang benar-benar mengecewakan," kata Wawan dalam keterangannya, Minggu (29/10).
"Dari sudut pandang saya pribadi, saya tahu bahwa Ayah sudah siap untuk diumumkan sebagai calon wakil presiden. Tapi ternyata kenyataannya berbeda, semua itu benar-benar membuat saya merasa kecewa," sambungnya.
Wawan, yang juga seorang dosen di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini menyadari, pembatalan kandidat Mahfud sebagai cawapres adalah bagian dari dinamika politik. Terpenting, ayahnya tidak terlibat dalam tindakan yang merugikan atau merendahkan martabat, dan tidak kehilangan apapun dalam proses tersebut.
"Namun, dalam konteks ini, itu adalah bagian dari proses politik yang wajar. Selama Ayah dalam prosesnya, dia tidak melakukan tindakan memalukan. Jadi, kita bisa mengatakan posisinya netral, lalu tiba-tiba dia diberi tawaran atau kesempatan. Jika tawaran tersebut tidak terwujud, itu juga tidak menjadi masalah besar," ungkap Wawan.
Wawan mengungkapkan bahwa dia tidak merasa marah atau kecewa, karena ayahnya tidak berhasil menjadi cawapres pada 2019. Sebaliknya, dia merasa penasaran dan berusaha memahami lebih dalam tentang dinamika politik yang selalu berubah.
"Saya tidak pernah benar-benar kesal tentang hal itu yang disimpan di dalam hati. Mengapa bisa begini? Tapi pada titik tertentu, akhirnya saya sadar bahwa politik memang demikian. Politik adalah dinamis, berubah dari detik ke detik, dan akhirnya kami, termasuk saya, belajar dan menjadi pengamat sendiri," ujar Wawan.
Ia meyakini, setiap peran yang diberikan kepada ayahnya akan selalu dijalankan dengan baik. Ia tahu bahwa ayahnya merupakan seorang yang bertanggung jawab.
"Pada akhirnya, tidak masalah bagaimana pun, Abah akan selalu menjadi yang terbaik di tempat manapun dia ditugaskan, bahkan jika dia tidak menjadi cawapres," ucapnya.
Artikel Terkait
DPR Kena Prank! Dana Reses Rp702 M Bikin Tak Sedih Tunjangan Rumah Dihapus
Prabowo vs Geng Solo: Momen Penegakan Hukum yang Dinanti Rakyat
Profesor Ikrar Bongkar Bahaya Legacy Jokowi: Syarat Wapres RI Hanya Lulusan SD?
Ijazah Jokowi & Gibran Dikritik Iwan Fals: Bagaimana Jika Ternyata Palsu?