Lebih lanjut, Tiko mengatakan bahwa keputusan terkait dengan kontraktor atau pembentukan konsorsium ini hasus menunggu kajian kelayakan untuk proyek tersebut.
“Kita belum bicara siapa perusahaannya, kita bicara dengan pihak pemerintah China melalui National Development and Reform Commission (NDRC),” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga mengungkapkan sudah ada kesepakatan dengan China untuk meneruskan proyek perpanjangan kereta cepat hingga Surabaya.
“Pak Jokowi mau Kereta Cepat Jakarta Surabaya diterusin. Tadi saya dengar perjanjian dengan China juga jalan. Malah bunganya jauh lebih murah daripada bunga yang ditawarkan negara lain,” ujarnya dikutip dari akun instagram @luhut.pandjaitan, dikutip Selasa, 31 Oktober.
Luhut mengatakan, teknologi yang dimiliki China juga sudah dapat dibuktikan bisa mewujudkan Indonesia memiliki kereta cepat.
“Kita sudah buktikan dan kita sudah punya pengalaman. Kan ini masalah kunci pertama ini pembebasan tanah yang tidak jelas-jelas itu. Sekarang dengan kita punya pengalaman, we don’t have a problem anymore,” kata Luhut.
Sumber: voi
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara