POLHUKAM.ID - Eks anggota DPR RI, Fahri Hamzah turut menyoroti maraknya politik aliran dan ekstrim kiri kanan dalam politik Indonesia yang mulai dimainkan di Pilpres 2024 mendatang.
Menurut dia, politik aliran dan ekstrim kiri kanan dalam politik Indonesia, harusnya segera diakhiri.
Karena praktik politik ini di lapanganga sangatlah tidak berdasar dan tidak menguntungkan secara nasional, terlebih terhadap masyarakat.
"Politik aliran dan ekstrim kiri kanan dalam politik Indonesia," kata Fahri kepada pojoksatu.id, Selasa (28/11/2023).
Eks kader PKS ini juga akui dirinya pernah menjadi korban politik aliran dan ekstrim kiri kanan selama dua pemilu terakhir, yaitu sejak dirinya menjadi kader PKS.
"Saya adalah korban dari politik aliran dan pembelahan ekstrim pada 2 (dua) pemilu terakhir," ungkap Fahri.
Dengan merasa pernah jadi korban politik aliran, Fahri pun akhirnya keluar dari zona tersebut, untuk kemudian memilih bergabung ke Prabowo dan mengikuti pemerintah.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara