"Dari sisi kontestasi keterwakilan perempuan masih menjadi PR (pekerjaan rumah). Kedua, dalam keterwakilan perempuan untuk penyelenggara pemilujuga belum dapat memenuhi sebanyak 30%. Kalau dirata-rata tingkat kabupaten/kota itu keterwakilannya sekitar 26-28%. Harapanya ke depan, kita bisa memenuhi keterwakilan perempuan ini," imbuh dia.
Lolly menyatakan harapan bagi perempuan yang menjadi peserta maupun penyelenggaraan pemilu dapat menjadi aktor Pemilu 2024 yang menciptakan proses pemilu berintegritas.
"Kaum perempuan juga bisa berperan menjadi pengawas partisipatif, minimal di lingkungannya sendiri. Semakin banyak yang terlibat menjadi pengawas partisipatif pemilu, maka yang mau melanggar akan berpikir ulang," tuturnya.(ADV/RLS)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: biznislinggau.com
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara