"Kami mendesak Bawaslu Takalar dan Provinsi Sulawesi Selatan usut, telusuri dugaan pelanggaran. Jangan biarkan ASN tidak netral di Pilpres 2024, apalagi sampai melakukan kampanye terselebung mendukung salah satu paslon. Ini tidak boleh dibiarkan," tegas Finsen, kepada polhukam.id, Selasa (16/1/2024).
Baca Juga: Konsolidasi Jelang Kampanye Terbuka, Ganjar: Tertib untuk Mengikuti Aturan
Finsen menuturkan, berdasarkan narasi dari video tersebut, Sekda Takalar membawa-bawa nama Presiden Joko Widodo yang menjanjikan akan melanjutkan program pengangkatan jutaan CPNS, jika putranya Gibran terpilih.
Harusnya, kata dia, sebagai Sekda Takalar, semestinya justru mengimbau agar para guru untuk menjaga netralitas, bukan malah menyampaikan pesan dugaan kampanye terselubung.
"Ini patut diduga sudah terang-terangan melakukan pelanggaran berat. Bawa-bawa nama Pak Jokowi lagi," tuturnya.
Baca Juga: Petinggi HIKMA Sumut Sebut Pejabat Tinggi Madina Diduga Terima Setoran Miliaran dari Suap PPPK 2023
"Kami tidak ingin Pemilu yang sudah berjalan damai dan kondusif saat ini dicederai karena tidak netral," tegas Finsen.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pojoksatu.id
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara