Savic Ali menegaskan, NU memiliki prioritas yang berbeda dengan partai politik.
"Tetapi NU organisasi sosial 'menjaga jarak dalam politik', karena NU punya prioritas tersendiri yang berbeda dari parpol," kata Savic dalam diskusi "Peran Organisasi Kemasyarakatan Dalam Menjaga Demokrasi" di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Senin (6/6/2022).
Savic mengakui NU memang memiliki kans yang besar untuk menyukseskan pemilu dan medium mencapai demokrasi, namun banyak tantangan yang harus dilewati.
"Kalau generasi muda di era sosial media jauh lebih aware. Terkait itu walaupun skeptis terhadap politik juga kita akui lumayan," ucapnya.
Meski begitu, dia tak menampik warga NU banyak yang terlibat dalam konteks hubungan sosial politik Indonesia. Bahkan, kata Savic, banyak warga NU yang menjadi politisi hingga pejabat negara.
"Dalam konteks NU, saya kira warga NU banyak sekali terlibat dalam konteks hubungan sosial politik Indonesia. Ada banyak sekali warga NU yang menjadi anggota parpol dan pejabat negara," tutur Savic.
Selain itu, Savic menuturkan secara umum warga NU sangat memiliki kesadaran yang cukup dalam praktek demokrasi di Indonesia.
"Terkait misal praktek demokrasi di Indonesia termasuk Pemilu 2024, saya kira di lingkungan NU sudah mulai muncul diskursus, perbincangan," katanya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Berantas Korupsi Harus Sistemik untuk Menyerang Akar Masalah, Bukan hanya Gejalanya
Dua Faktor di Balik Pengunduran Diri Hasan Nasbi
Hercules Minta Maaf ke Jenderal Sutiyoso, Tapi Tidak ke Gatot Nurmantyo: Saya Tak Takut Sama Anda!
Pidato Prabowo di Hari Buruh Bukan Monolog