Dia menjelaskan bahwa 44 tenant atau organisasi pemilik data tersebut lalu dimasukan sebagai recovery, lalu berusaha untuk dikontak dan mengklarifikasi dengan para tenan, dan mulai diupayakan untuk bisa diaktifkan kembali layanannya.
"Tentu melalui medium temporer ya, jadi kita punya 2 medium temporer, di PDN 1 dan media lain yang kita siapkan untuk mengaktifkan temporer," ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan untuk tahap kedua, kalau memang tidak ada back up maka akan disiapkan environment yang baru. "Kita setup ulang, kita implementasikan semua aspek security melalui prosedur yang membuat ini lebih aman, baru kemudian kita buat environment yang baru," ucapnya.
Sekadar informasi, server Pusat Data Nasional (PDN) mengalami serangan siber sejak Kamis (20/6/2024). Komisi I DPR merekomendasikan kepada Menkominfo Budi Arie Setiadi dan Kepala BSSN Hinsa Siburian segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nasional dan Krisis Center Terpadu dalam menyikapi gangguan server Pusat Data Nasional (PDN).
Sudah sepekan lebih server PDN diserang Ransomware dan hingga saat ini sepenuhnya bisa ditangani. Desakan tersebut merupakan kesimpulan dalam Rapat Kerja (Raker) antara Komisi I DPR bersama Menkominfo dan Kepala BSSN yang selesai pada Kamis (27/6/2024) malam.
Sumber: bisnis
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara