"Belum bekerja, maju jadi 2028. Belum bekerja, maju lagi 2027. Ini bahkan maju lagi, beliau meminta 2026. Bisa apa tidak? Saya bilang bisa. Kita bisa swasembada pangan dalam tempo yang secepat-cepatnya," lanjutnya.
Sebanyak 200 ribu gula mentah yang diimpor ini akan datang secara bertahap.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa impor tersebut dilakukan karena stok dari CPP yang ada saat ini harus dikeluarkan setelah harga gula di pasaran kini sedang mengalami kenaikan.
"Harga gula hari ini kan naik. Berarti gula yang di stok sekarang ini harus dikeluarkan segera," kata Arief ketika ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025).
Ia menyebutkan bahwa pemenuhan stok CPP ini dilakukan melalui importasi bukan berarti pemerintah tak menyerap hasil petani.
Pemerintah akan menyerap dari petani pada saat panen nanti di bulan April dan Mei.
"Panennya itu nanti di April sama di Mei. Jadi tetap diserap," ujar Arief.
Ia menyebutkan bahwa importasi akan dilakukan oleh BUMN Pangan. Namun, kini belum ada nama perusahaan plat merah yang ditunjuk menangani impor ini.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara