POLHUKAM.ID - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti fenomena kemunduran demokrasi yang terjadi secara global.
Namun di tengah tren global tersebut, ia optimistis Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mampu menjaga komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi.
"Banyak pertanyaan, saat ini di seluruh dunia ada kemunduran demokrasi. Set back, regression of democracy around the globe," ungkap SBY dalam acara bedah buku "Standing Firm for Indonesia's Democracy" di KBRI Tokyo, Jepang, (7/3).
SBY, yang menjabat Presiden RI selama dua periode (2004-2014) ini menyoroti bahwa negara-negara besar yang sering mengklaim diri sebagai "champions of democracy" pun tidak kebal dari fenomena ini.
"Negara-negara besar yang konon dianggap sebagai champions of democracy, negara-negara yang lecturing us, menguliahi kita, dalam kenyataannya, negara-negara itu tidak imun dari kemunduran-kemunduran dalam demokrasi mereka," jelasnya.
SBY menekankan pentingnya semua pihak turut menjaga nilai-nilai demokrasi.
"Kalau kita bicara demokrasi kita, mari kita jaga, fight for democracy, fight against segala sesuatu yang merusak demokrasi, yang merusak konstitusi, yang merusak kerangka bernegara, yang merusak adanya checks and balances," tegasnya.
SBY juga menekankan perannya sebagai mantan presiden dalam mendukung pemerintahan saat ini.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara