POLHUKAM.ID - Desakan pergantian Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming yang diusulkan oleh Forum Purnawirawan TNI menuai beragam tanggapan, baik dari publik maupun tokoh penting lainnya.
Sebagaimana diketahui, sebenarnya terdapat delapan tuntutan yang diajukan oleh Forum Purnawirawan TNI.
Namun, salah satu poin mengundang kontroversi, yaitu mengganti Gibran Rakabuming melalui mekanisme Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) karena dianggap pemilihan Gibran Rakabuming sebagai Wapres lahir dari proses yang melanggar prinsip konstitusional.
Posisi Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia juga disorot oleh mantan Komandan Korps Marinir TNI Letnan Jenderal TNI (purn) Suharto.
Dalam podcast yang tayang di kanal YouTube 2045 TV berjudul "Ingat, Try Sutrisno sangat dihormati sama Prabowo", seorang pengamat politik yaitu Selamat Ginting mengungkapkan kembali pernyataan mantan Komandan Korps Marinir TNI Letnan Jenderal TNI (purn) Suharto.
Melalui cuplikan video yang dibagikan ulang oleh akun X @Zay34562, eks Komandan Korps Marinir TNI Letnan Jenderal TNI (purn) Suharto membandingkan tahun di mana ia menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Laut (AAL) dengan umur Joko Widodo atau Jokowi.
Mantan Komandan Korps Marinir TNI Letnan Jenderal TNI (purn) Suharto mempertanyakan ketika dirinya harus hormat pada anak Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming yang kini menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia.
Dirinya turut menyinggung prestasi apa yang dimiliki oleh putra sulung Jokowi tersebut.
"Saya menyimak apa yang dikemukakan oleh Letnan Jenderal Marinir Purnawirawan Suharto, itu mantan Korps Komandan Marinir. Dia bilang begini, 'saya ini lulusan AAL 1969. Saya masuk AAL dari tahun 1965, di mana kira-kira Jokowi waktu itu baru 4 tahun. Terus tau-tau saya harus hormat sama anaknya? Yang nggak punya prestasi apa-apa? Ya bagaimana saya mau ngangkat hormat sama Wapres seperti itu?', itu kata Letjen Jenderal Marinir Suharto," ucap Selamat Ginting.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa jika dibandingkan dengan Prabowo Subianto, Presiden RI saat ini memiliki rekam jejak yang jelas dalam dunia politik.
"'Jadi, yang bener aja dong? Wakil Presiden kita kayak gitu. Kalau saya hormat pada Presiden Prabowo, ya track recordnya, ya wajar gitu lho. Panjang perjalanannya, melalui lika-liku, berapa kali gagal, segala macam. Ada proses yang panjang. Ini proses apa? Dua tahun jadi Wali Kota, itu juga aneh menjadi Wali Kota. Terus aneh bin ajaib lagi menjadi Wakil Presiden. Terus saya harus hormat? Ntar dulu, katanya'. Artinya, itu suara semuanya. Penandatangan itu semua," tambah Selamat Ginting.
Artikel Terkait
Ijazah Jokowi Palsu? Survei Buktikan Mayoritas Masyarakat Justru Tidak Percaya
Gibran Dinilai Cerdas & Visioner, Survei Buktikan 71% Publik Puas!
Rizal Fadillah Sebut Jokowi Tak Hafal Salam UGM, Tuduh Ijazah Palsu: Stop Tipu-tipu!
Program MBG Prabowo-Gibran: Capaian Spektakuler di Tahun Pertama!