POLHUKAM.ID - Usulan pemakzulan terhadap Wapres RI Gibran Rakabuming Raka bukan barang baru, di setiap rezim upaya seperti ini memang lumrah terjadi, namun harus diakui Gibran mencetak sejarah karena sudah 'dirongrong' untuk lengser di saat dia baru 6 bulan menjabat.
"Kalau per hari ini ada sikap pernyataan dari purnawirawan yang meminta agar wakil presiden diganti adalah mengkonfirmasi sebenarnya setiap rezim pasti ada kelompok-kelompok tertentu tidak puas dengan kinerja pimpinan, entah itu presiden atau wakil presiden. Jadi itu perkara biasa menurut saya," kata Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno saat dihubungi wartawan, Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Yang menjadi situasi makin panas, kata Adi, usulan ini sudah muncul dalam kurun waktu sekitar 6 bulan dan yang diminta mundur hanya wapres.
"Tapi memang ini mungkin pertama ya dalam sejarah, baru 6 bulan tiba-tiba muncul sekelompok masyarakat sebut saja purnawirawan yang meminta wakil presiden itu diganti.
Padahal ini memang ada kecenderungan yang minta diganti itu presiden, bukan wakil presiden. Dulu ya mungkin ada tuntutan, presiden dan wakil presiden, jadi sepaket. Tapi per hari ini, memang sangat ada kesan bahwa yang diminta adalah wakil presiden," ucap dia.
Adi memandang memang tuntutan para purnawirawan TNI dirancang untuk Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya.
Contohnya Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), kata Adi, juga diminta tak dilanjutkan.
"Apalagi dikaitkan dengan sebelumnya serangan yang cukup masif ke Jokowi. Wajar kalau kemudian permintaan diganti wakil presiden itu tidak berdiri sendiri, tapi dianggap sepaket bagian dari memberikan kritik secara terbuka kepada Jokowi dan keluarga besarnya," tuturnya.
"Misalnya juga untuk menghentikan soal proyek strategis nasional, Jokowi banget. Juga mengevaluasi mengganti menteri-menteri yang terafiliasi dengan Jokowi. Jadi 4 poin itu sebenarnya dialamatkan kepada Jokowi dan keluarga besar," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman menyatakan Presiden Prabowo Subianto akan menemui Forum Purnawirawan TNI yang mengusulkan pemakzulan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.
“Beliau (Prabowo) tadi akan beri peluang untuk bertemu dengan mereka (forum purnawirawan), enggak ada masalah,” kata dia di Jakarta, dikutip Selasa (6/5/2025).
Forum Purnawirawan Prajurit TNI membuat delapan tuntutan sebagai pernyataan sikap terhadap kondisi terkini.
Surat itu ditandatangani 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel.
Surat tersebut tertanda tangan Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dan Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan. Dengan diketahui Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.
Penasihat Khusus Presiden bidang Politik dan Keamanan, Jenderal TNI (Purn) Wiranto menyatakan, Prabowo menghargai dan memahami pernyataan sikap yang disampaikan Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang berisi delapan poin saran terkait berbagai isu kebangsaan.
“Presiden memang menghormati dan memahami pikiran-pikiran itu. Karena kita tahu beliau dan para purnawirawan satu almamater, satu perjuangan, satu pengabdian, dan tentu punya sikap moral yang sama dengan jiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit itu. Oleh karena itu, beliau memahami itu,” kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).
Meski demikian, Wiranto menegaskan Prabowo tidak dapat memberikan respons secara spontan atas usulan tersebut.
Dia beralasan Prabowo masih harus mempelajari secara cermat isi dari setiap poin yang diajukan, mengingat isu-isu yang disampaikan bersifat fundamental.
“Presiden sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Panglima Tertinggi TNI tidak bisa serta-merta menjawab itu. Spontan menjawab tidak bisa.
Karena apa? Yang pertama, beliau perlu mempelajari dulu isi dari statement itu, isi dari usulan-usulan itu. Dipelajari satu per satu, karena itu masalah-masalah yang tidak ringan ya, masalah yang sangat fundamental,” jelasnya.
Sumber: Inilah
Artikel Terkait
Prabowo: Pak Harto Tidak Berkuasa dengan Senjata, Jangan Utak-Atik Sejarah!
Setelah Desak Copot Gibran, Purnawirawan TNI Berbalik Dukung Prabowo
Sebut Isu Ijazah Jokowi Tak Menarik, Goenawan Mohamad: Arahkan Penyelidikan ke Ijazah Wapres Gibran!
Hajar! Bang Yos Ultimatum Hercules Minta Maaf ke Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo