Ini Peluang dan Tantangan Jokowi jika Jadi Ketum PSI Atau PPP, Bakal Untung Atau Buntung?

- Senin, 02 Juni 2025 | 13:05 WIB
Ini Peluang dan Tantangan Jokowi jika Jadi Ketum PSI Atau PPP, Bakal Untung Atau Buntung?


"Jika masuk PPP, ia akan diposisikan sebagai tokoh pemersatu antara nasionalisme dan Islam moderat, yang tentu lebih kompleks secara politis namun berpotensi menghasilkan dampak jangka panjang yang lebih besar secara nasional," katanya menambahkan.


Sebelumnya, Ketua Mahkamah Partai PPP, Ade Irfan Pulungan, mengatakan, jika adanya usulan nama Joko Widodo atau Jokowi sebagai kandidat calon ketua umum PPP memang sengaja digulirkan.


Menurutnya soal keputusan akhir tetap berada di tangan Jokowi.


Hal itu disampaikan Ade menanggapi soal nama Jokowi juga diusulkan menjadi calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).


"Ya, ini kan lontaran, ini kan masukan, ini kan gagasan, ini kan pendapat. Biarkan saja ini bergulir, biarkan saja ini mengalir, biarkan saja ini berkembang," kata Ade, Sabtu (31/5/2025).


Menurutnya, menjelang Kongres atau Muktamar partai wajar jika selalu muncul usulan-usulan.


"Kan keputusan itu nanti ada di Pak Jokowi. Begitu, biarkan saja ini berkembang," katanya.


Kendati begitu, Ade tetap mendoakan agar Jokowi mau menerima pinangan sebagai calon ketua umum PPP.


"Insya Allah kami mendoakan, ada hidayah dari Allah SWT menjadikan Pak Jokowi memilih hatinya kepada PPP. Kami berikhtiar," ujarnya


"Kita biarkan Pak Jokowi yang memilih sesuai dengan suasana kebatinannya. Biarkan Pak Jokowi yang menentukan sikapnya. Nggak usah kita ganggu itu. Begitu," sambungnya.


Respons Jokowi


Sebelumnya, Jokowi menanggapi santai isu bakal didorong maju sebagai Ketua Umum PSI. Dirinya masih mengkalkulasi jika ikut akan kalah.


"Ya masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut, saya kalah," terangnya saat ditemui, Rabu (14/5/2025).


Meski namanya dikaitkan maju sebagai calon Ketua Umum PSI, Jokowi mengaku hingga saat ini belum mendaftar. Karena waktu pendaftaran masih panjang sampai Juni 2025 nanti.


"Belum (mendaftar), kan masih panjang sampai Juni. Seingat saya masih sampai Juni," ungkap dia.


Ketika disinggung kalau mendaftar maka akan bersaing dengan Kaesang Pangarep, Jokowi menyebut tidak tahu.


"Ya nggak tahu. Kalau saya mendaftar mungkin yang lain nggak mendaftar mungkin," katanya.


Sumber: Suara

Halaman:

Komentar

Terpopuler