Berdiri di Belakang Megawati, Rocky Gerung Sebut Gibran Canggung: Wapres Kehilangan Marwah!

- Selasa, 03 Juni 2025 | 12:55 WIB
Berdiri di Belakang Megawati, Rocky Gerung Sebut Gibran Canggung: Wapres Kehilangan Marwah!

POLHUKAM.ID - Pengamat politik, Rocky Gerung turut menyoroti pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri dalam peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar pada Senin (2/6/2025) kemarin.


Dalam siniar yang tayang di akun Youtube pribadinya pada Senin, hal yang menjadi sorotan Rocky Gerung adalah gesture Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka yang ikut muncul ketika Prabowo dan Megawati bertemu dalam acara kenegaraan itu.


"Sekarang dihebohkan adalah peristiwa ketika Presiden Prabowo dan Megawati menghadiri acara peringatan hari lahirnya Pancasila. Hal yang sebetulnya biasa karena itu adalah soal event kenegaraan. Tetapi yang menarik netizen kemudian mulai melihat bahwa ada yang kurang fit and proper, kurang tepat atau kurang pas. Karena Gibran yang Wakil Presiden justru berjalan di belakang Megawati yang Ketua partai PDIP," beber Rocky Gerung dalam tayangan siniar yang dilihat pada Selasa (3/6/2025).


Peristiwa Gibran yang berjalan di belakangan Megawati dan Prabowo yang ikut disorot oleh Rocky Gerung dianggap berkaitan dengan konflik antara PDIP dan mantan Presiden Jokowi.


"Tentu konteksnya adalah ketegangan politik atau sebut aja ketegangan awalnya sekarang jadi konflik politik antara PDIP dengan Presiden Jokowi itu dan Gibran tidak lagi dilihat sebagai wajah dari kekuasaan tetapi wajah dari Jokowi pada akhirnya kan," ungkapnya.


"Jadi kalau Gibran berjalan di belakang Megawati, lalu netizen mulai menganggap bahwa ya itu artinya secara moral atau bahkan secara sebetulnya politik aristokratik. Gibran itu tidak lagi dianggap sebagai sosok yang punya political standing apalagi moral standing untuk berjalan berdampingan dengan Ibu Mega atau berdampingan dengan Presiden," sambung Rocky Gerung.


Dalam siniarnya, keterangan politik Jokowi dan Megawati bisa dengan mudah terbaca dengan gesture Gibran ketika bertemu dengan Megawati. 


Padahal menurut Rocky, Gibran yang notabene-nya adalah Wapres malah terlihat canggung hingga berjalan di belakangan Megawati yang hanya merupakan tamu dalam peringatan Harlah Pancasila.


"Jadi kondisi real dari politik kita terbaca di dalam persaingan bahasa tubuh antara Ibu Mega dan wakil presiden Pak Gibran. Ini sah sebagai model baru untuk melihat potensi ketegangan politik dengan mengurai suasana yang diliput oleh satu peristiwa kemarin soal hari lahirnya Pancasila. Lalu terlihat bahwa ada kecanggungan pada saudara Gibran tuh," ungkap Rocky Gerung.


Lebih lanjut, Rocky Gerung juga menyebut jika momen pertemuan para tokoh itu justru membuat Gibran kehilangan marwah sebagai Wapres.


Halaman:

Komentar