Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, menyampaikan pandangan yang sejalan namun lebih tegas.
Menurutnya, kegaduhan yang ditimbulkan oleh beberapa menteri termasuk Budi Arie bukan hanya melelahkan publik, tetapi juga bertentangan dengan arah kerja Presiden Prabowo yang menginginkan ketenangan dan fokus pada pembangunan.
Iwan juga menyebut nama Menkes Budi Gunadi Sadikin sebagai sosok yang berpotensi digeser.
Ia menilai, berbagai pernyataan dan kebijakan Menkes sering kali tidak sejalan dengan visi Presiden, dan justru kerap memantik kontroversi baru di masyarakat.
“Reshuffle adalah hak prerogatif Presiden, dan saya yakin nama-nama yang akan diganti sudah ada dalam catatan beliau,” tegas Iwan.
Isu reshuffle semakin menguat setelah pertemuan antara Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, dan Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, dengan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.
Dalam unggahan resminya, Dasco menyampaikan apresiasi atas wejangan Megawati dalam menyambut pemerintahan baru Prabowo Subianto.
Pertemuan itu dinilai sebagai sinyal penting dalam konsolidasi kekuasaan dan mungkin menjadi pintu masuk bagi proses perombakan kabinet.
Pasalnya, Megawati selama ini dikenal memiliki peran strategis dalam menyusun arah koalisi serta mendukung keberlanjutan stabilitas politik nasional.
Dengan isu reshuffle yang makin mengemuka, publik kini menanti langkah Presiden Prabowo dalam menentukan wajah kabinetnya.
Apakah loyalis lama akan tetap dipertahankan, atau justru digantikan oleh sosok-sosok baru yang lebih senapas dengan arah kepemimpinan baru?
Yang pasti, kabar ini menjadi sorotan publik karena reshuffle tidak hanya menyangkut performa, tapi juga relasi kekuasaan dan kepentingan politik yang terus bergerak dinamis.
Sumber: HukamaNews
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara