Netizen Serbu Medsos Erick Thohir, Desak PSSI Kembalikan Shin Tae-yong

Gelombang dukungan untuk Shin Tae-yong kembali membanjiri media sosial. Aksi ini dipicu oleh keputusan resmi PSSI yang memutuskan hubungan kerja sama dengan Patrick Kluivert. Ribuan netizen menyerbu akun Instagram resmi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (@erickthohir), dengan satu tuntutan yang sama: "Kembalikan Shin Tae-yong!"

Pemicu Nostalgia Publik terhadap Shin Tae-yong

Kepergian Patrick Kluivert usai kegagalan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 langsung memicu nostalgia publik. Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan, dianggap sebagai sosok yang paling memahami karakter dan potensi pemain sepak bola Indonesia.

Shin Tae-yong bukanlah nama baru. Dia pernah menukangi Skuad Garuda hingga sukses melangkah ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, sebuah pencapaian yang membanggakan. Namun, pada awal Januari 2025, posisinya digantikan oleh Kluivert yang diharapkan bisa membawa angin segar.

Desakan Netizen di Kolom Komentar Erick Thohir

Kolom komentar unggahan Erick Thohir dipenuhi oleh suara-suara yang mendesak kembalinya Shin Tae-yong. Beberapa komentar warganet yang viral antara lain:

• "Tolong kembalikan Shin Tae-yong," tulis akun @lili_s_djamil.
• "Kembalikan Shin Tae-yong pak. Dia lebih paham pemain kita dan tinggal melanjutkan. Kalau pelatih baru harus mulai dari nol lagi, Pak," tambah akun @ichamediana7.
• "Kembalikan Shin Tae-yong kami, Pak," ujar akun @ryb_srtm.

Komentar-komentar tersebut mencerminkan besarnya dukungan dan kerinduan terhadap gaya kepelatihan Shin Tae-yong. Banyak netizen berargumen bahwa kontinuitas pelatih adalah kunci dan pergantian di tengah jalan justru mengganggu perkembangan tim.

Resmi, PSSI dan Patrick Kluivert Berpisah

PSSI sebelumnya telah mengumumkan secara resmi berakhirnya kerja sama dengan pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert. Keputusan ini diambil setelah dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Meski datang dengan segudang prestasi sebagai legenda sepak bola dunia, hasil yang ditunjukkan Kluivert di lapangan tidak sesuai harapan. Tantangan seperti penyatuan gaya bermain dan transisi pemain muda menjadi kendala selama masa kepelatihannya yang relatif singkat.