POLHUKAM.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya angkat bicara soal gaya komunikasinya yang sempat menuai hujatan warganet.
Setelah dihantam kritik tajam gara-gara pernyataannya soal tuntutan rakyat 17 8, Purbaya mengaku kapok dan berjanji akan mengubah cara berbicara agar lebih hati-hati.
Purbaya menegaskan dirinya tak bisa lagi asal ceplas-ceplos layaknya ketika masih menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Kini, sebagai pejabat publik sekaligus pembantu Presiden Prabowo Subianto, setiap kata yang keluar dari mulutnya dinilai bisa berdampak besar.
“Kalau dahulu sebagai ketua LPS saya disebut cara ngomongnya agak koboi. Sekarang saya enggak boleh, saya baru merasakan dampaknya, ternyata beda sekarang,” ujar Purbaya dalam rapat kerja perdana dengan Komisi XI DPR di Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Kritikan Netizen Jadi Titik Balik
Sejak resmi dilantik menggantikan Sri Mulyani Indrawati pada 8 September 2025, nama Purbaya langsung jadi sorotan publik.
Belum sehari menjabat, ia dihujani komentar pedas netizen setelah merespons santai tuntutan rakyat 17 8.
Meski sudah meminta maaf, pernyataannya telanjur meninggalkan kesan buruk.
Kritik dari warganet inilah yang kemudian membuat Purbaya sadar perlunya mengatur gaya komunikasi.
Ia mengaku kini lebih memilih membacakan teks resmi yang disiapkan staf, daripada bicara spontan yang bisa memicu kontroversi.
“Tidak ada sesi bebas lagi,” kata Purbaya sambil disambut gelak tawa anggota dewan.
Pernyataan Purbaya mendapat tanggapan dari Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun.
Ia mengingatkan bahwa gaya bicara lugas atau ceplas-ceplos sebenarnya tidak masalah, asalkan disertai substansi yang jelas.
“Pak Menteri boleh koboi, tetapi harus ada isinya,” ucap Misbakhun yang memimpin rapat tersebut.
Dalam rapat itu, Purbaya menyampaikan pengantar rencana kerja dan APBN 2026. Kehadirannya sempat mencuri perhatian karena datang terlambat sekitar 50 menit dari jadwal yang ditetapkan.
Kasus ini menunjukkan bahwa tantangan seorang menteri bukan hanya soal merancang kebijakan ekonomi, tetapi juga bagaimana menyampaikannya kepada publik.
Dalam era digital, setiap pernyataan pejabat akan langsung direspons masyarakat di media sosial, baik positif maupun negatif.
Pakar komunikasi politik menilai gaya bicara pejabat publik harus menyeimbangkan antara keterbukaan, kejelasan, dan sensitivitas terhadap kondisi masyarakat.
Apalagi, isu ekonomi yang dibawa Menteri Keuangan kerap bersinggungan langsung dengan kebutuhan rakyat.
Jika Purbaya berhasil menyesuaikan diri dengan gaya komunikasi yang lebih kalem dan terukur, kepercayaan publik terhadapnya bisa perlahan pulih.
Sebaliknya, jika masih terjebak gaya koboi, kritik netizen bisa terus menghantui langkah awalnya sebagai bendahara negara.
Di lini media sosial, respons warganet terhadap janji Purbaya cukup beragam. Sebagian menilai sikap mengakui kesalahan adalah langkah dewasa, namun ada juga yang skeptis.
Banyak yang mengingatkan bahwa jabatan Menteri Keuangan tidak bisa hanya sekadar soal teknis ekonomi, tetapi juga kepiawaian menjaga narasi publik.
Beberapa komentar menyebut, “Kalau cuma janji ubah gaya komunikasi tapi kebijakan masih sama, percuma.”
Ada juga yang menulis, “Semoga enggak cuma manis di awal. Rakyat butuh menteri yang peka, bukan sekadar pintar.”
Kini, bola ada di tangan Purbaya. Apakah ia benar-benar mampu meninggalkan gaya bicara koboi dan bertransformasi menjadi komunikator yang lebih kalem, strategis, dan peka terhadap aspirasi publik?
Ke depan, tantangan yang dihadapinya tidak ringan. Selain harus menjaga stabilitas fiskal dan menghadapi gejolak ekonomi global, ia juga harus membangun kepercayaan rakyat yang sempat goyah sejak hari pertama menjabat.
Perubahan gaya komunikasi mungkin terdengar sederhana, namun di era politik digital, hal itu bisa menjadi salah satu penentu reputasi seorang pejabat tinggi.
Dan bagi Purbaya, ini bisa menjadi titik balik untuk membuktikan dirinya bukan sekadar teknokrat, tapi juga negarawan yang peka.
👇👇
Baru menjabat sehari sudah minta maaf...
— #HooLeeShit (@Otto_0967) September 9, 2025
Mulutmu harimaumu..!
Satu hal lagi banyak yang harus kamu buktikan, dg apa yang keluar dari mulutmu..
Menkeu Purbaya,
KAGETAN NDASMU..!!
.
Sri Mulyani
Raffi Ahmad pic.twitter.com/yH1WVh0MuK
Menteri Keuangan baru Purbaya Yudhi Sadewa meminta maaf atas pernyataanya yang menuai banyak kritik soal tuntutan 17 8.
— Pikiran Rakyat (@pikiran_rakyat) September 9, 2025
Purbaya juga meminta pada rekan-rekan wartawan memberinya waktu untuk bekerja.
"Beri saya waktu untuk bekerja dengan baik, nanti kalau sudah beberapa bulan… pic.twitter.com/KnxFEdAjw6
Sumber: HukamaNews
Artikel Terkait
TERKUAK! Ini Isi Potongan Video Yang Buat Keponakan Prabowo Rahayu Saraswati Mundur Dari Anggota DPR
Terungkap! Ini Detik-Detik Sri Mulyani Dipecat Prabowo Saat Pimpin Rapat Kemenkeu
Fraksi Gerindra Segera Nonaktifkan Rahayu Saraswati dari DPR
Mengejutkan! Keponakan Prabowo Rahayu Saraswati Mundur Dari Anggota DPR, Kenapa?