"Begitu relaksasi perbatasan dibuka, masyarakat Indonesia ternyata sangat cepat booking hotel dan travelling," ujar Widya dalam webinar, Selasa (14/6).
Selain mengacu pada Google Travel Demand, perilaku tersebut juga terlihat pada survei internal Traveloka yang menunjukkan sebagian besar konsumen sudah punya rencana berlibur untuk tiga bulan ke depan.
Adapun destinasi yang paling banyak dipilih oleh para wisatawan masih berpusat pada wisata domestik, terutama staycation dan wisata alam, dibandingkan dengan destinasi luar negeri. Widya juga mengungkapkan kebersihan, keamanan, dan penerapan pariwisata berkelanjutan merupakan sejumlah aspek yang menjadi prioritas wisatawan dalam menentukan lokasi tujuan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Muhammad Neil El Himam. Mengingat tren perilaku wisatawan sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, Neil mengimbau para pelaku wisata untuk beradaptasi dengan tren-tren tersebut, khususnya terkait kebersihan tempat wisata.
"Hospitality service harus disempurnakan dengan hygiene, low touch, dan less crowd sebagai solusi untuk menghasilkan pelayanan paripurna," tutur Neil.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid