Kini banyak kelompok tani di bawah binaan Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengembangkan program budi daya desa organik menjadi agrowisata yang dapat menarik minat wisatawan baik lokal maupun internasional. Salah satunya adalah kelompok tani kopi rejo asal Kabupaten Banyuwangi yang sukses mengelola kebun kopi menjadi tempat wisata yang dikenal sebagai Kampung Kopi Gombengsari.
"Saya memberikan apresiasi kepada kelompok tani kopi rejo yang telah melaksanakan program desa organik dengan baik dan mengelola kampung kopi menjadi agrowisata kopi yang sangat menarik," ujar Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya, Parlin Robert Sitanggang, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Ia menjelaskan, pola tanam kopi yang dibudidayakan secara organik oleh kelompok tani Kopi Rejo yang merupakan binaan dari Ditjen Perkebunan khususnya BBPPTP Surabaya mengedepankan hubungan yang harmonis terhadap unsur yang ada di alam. Mayoritas kopi yang ditanam di kampung ini adalah jenis Robusta yang tumbuh pada ketinggian 400-600 Dpl. Diolah melalui proses natural dan memiliki ciri serta karakter kopi yang khas.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid