Terdapat pula faktor lain yang mampu memantik potensi peningkatan PM2.5, yakni tingginya kelembaban udara. Udara yang lembab dinilai mampu meningkatkan proses adsorpsi gas menjadi partikel. Partikel yang terbentuk itu menyebabkan terjadinya kenaikan konsentrasi PM2.5.
Sebelumnya, Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko mengatakan bahwa di beberapa hari terakhir, PM2.5 mengalami kenaikan konsentrasi dengan angka tertinggi pada 148. PM2.5 dengan konsentrasi tersebut, kata Urip, masuk ke dalam kualitas udara yang tidak sehat.
"Tingginya konsentrasi PM2.5 dibandingkan hari-hari sebelumnya juga dapat terlihat saat kondisi udara di Jakarta secara kasat mata, terlihat cukup pekat," kata Urip, Sabtu (18/6/2022).
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid