Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa pasang air laut 210 cm Mdpl dapat disebut ekstrem bila dibandingkan catatan pasang surut 5 tahun terakhir (2017-2021) dengan muka air pasang tertinggi pada kisaran 180 cm Mdpl.
Sementara, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi mengatakan bahwa upaya penanganan darurat saat ini telah dilakukan tim Kementerian PUPR di daerah. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menginventarisasi tanggul yang limpas dan apabila ada yang jebol selanjutnya dipasang geobag/jumbo bag sebagai tanggul sementara yang kuat menahan air.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten untuk rencana penanganan darurat serta melakukan pendataan kawasan terdampak, sekaligus mempersiapkan sarana pengendali banjir seperti pompa air dan bahan banjiran," kata Adek dalam keterangannya, Selasa (24/5/2022).
Menurut Adek, banjir rob yang terjadi pada hari ini, khususnya di Kota Semarang, bukan diakibatkan oleh kerusakan infrastruktur tanggul rob yang tengah dibangun, melainkan akibat tingginya air pasang. Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang mencatat data hidrologi pasang surut tinggi muka air laut sekira pukul 15.00 WIB mencapai 210 cm Mdpl.
"Alhamdulillah sejak tadi malam pukul 22.00 WIB, ketinggian air pada level 162 cm dpl dan sudah menunjukkan tren menurun," ujar Adek.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid