Pertumbuhan farmasi sebagai industri yang menjanjikan di masa depan mempengaruhi nilai-nilai saham perusahaan yang bergerak di sektor ini.
Technical Analyst dari BCA Sekuritas, Achmad Yaki Yamani mengungkapkan setidaknya ada dua kelebihan farmasi dibandingkan sektor lain terutama dalam hal nilai sahamnya.
Pertama, kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi vitamin dan suplemen serta produk kebersihan seperti masker, hand sanitizer dan disinfektan dalam gaya hidup mereka berpotensi meningkatkan penjualan produk-produk tersebut.
“Kedua, asing bisa masuk dan berinvestasi hingga ke level 100 %. Apalagi farmasi juga termasuk industri padat karya yang didukung beberapa kebijakan pemerintah,” tuturnya saat dihubungi di Jakarta (17/5). Meski tren revenue beberapa emiten yang sudah merilis kinerja kuartal I 2022 mulai menurun pasca Covid-19, serta pendapatan rumah sakit juga rata-rata menurun lebih dari 10%, namun saham farmasi masih tetap menarik untuk dikoleksi.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid