AXA Mandiri Syariah Ajak Masyarakat Tetap Aman dan Sehat di Tengah Melonjaknya Lagi Kasus Covid-19

- Jumat, 24 Juni 2022 | 20:20 WIB
AXA Mandiri Syariah Ajak Masyarakat Tetap Aman dan Sehat di Tengah Melonjaknya Lagi Kasus Covid-19

Melalui webinar bertajuk "Tetap Aman dan Sehat, Kembali Sekolah Setelah Pandemi", AXA Mandiri Syariah menghadirkan pakar kesehatan dan keuangan guna memberikan wawasan terkini dan komprehensif untuk membantu nasabah dan masyarakat menghadapi berbagai tantangan dalam pandemi ini dengan tetap menjaga kesehatan dan kesejahteraan.

Baca Juga: GencarkanTransformasi Digital dan Inovasi Berkelanjutan, AXA Mandiri Catat Kinerja Positif di 2021

"Seiring dengan angka kasus harian baru Covid-19 yang sudah kembali menembus seribu kasus, kami mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan dengan menjalani protokol kesehatan. Sebagai penyedia jasa asuransi berbasis syariah, kami juga memiliki komitmen untuk memastikan nasabah kami dan masyarakat pada umumnya tetap terlindungi dari dampak pandemi yang berkepanjangan ini sesuai dengan prinsip syariah," kata Uke Giri Utama, Direktur AXA Mandiri, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (24/6/2022).

Melalui penyampaian informasi berharga dari para pakar di bidangnya mengenai perkembangan di dunia kesehatan, termasuk cara terbaik melindungi diri dan keluarga dari risiko kesehatan, tegas Uke, AXA Mandiri harap kegiatan webinar ini membawa berkah bagi para peserta sekaligus dapat berkontribusi untuk meningkatkan tingkat literasi layanan keuangan syariah yang saat ini masih tergolong rendah.

Webinar yang dihadiri oleh nasabah Bank Syariah Indonesia ini menghadirkan pembicara mulai dari pakar kesehatan Dr. Marlyn Cecilia M., Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak Mayapada Hospital Tangerang, Regional CEO Bank Syariah Indonesia Wisnu Sunandar, dan Direktur AXA Mandiri Uke Giri Utama. Salah satu topik utama dari webinar adalah cara menyikapi biaya perawatan medis yang selalu meningkat yang menurut data Mercer Marsh Benefits tahun 2019, Indonesia mencatatkan salah satu peningkatan biaya medis tertinggi di antara negara Asia lainnya dengan pertumbuhan sebesar 11%.

Halaman:

Komentar

Terpopuler