Serangan RDP di Asia Tenggara Naik, Kaspersky Sebut Penjahat Siber Sasar Perangkat Pekerja WFH

- Rabu, 29 Juni 2022 | 15:10 WIB
Serangan RDP di Asia Tenggara Naik, Kaspersky Sebut Penjahat Siber Sasar Perangkat Pekerja WFH

Data Kaspersky menunjukkan upaya serangan remote desktop protocol (RDP) di antara pengguna Kaspersky di Asia Tenggara naik 149% dari 2019 ke 2021. Serangan RDP di Asia Tenggara pada tahun 2019 tercatat hanya sebanyak 65.651.924 serangan, namun di tahun 2020, ketika sebagian besar pekerja di Asia Tenggara terpaksa bekerja purna waktu dari rumah, jumlahnya meroket hingga 214.054.408 serangan.

Di 2021, ketika karyawan bisa bekerja selang seling antara bekerja di kantor atau dari rumah, upaya serangan RDP turun rata-rata sebanya 20% dibanding tahun 2020 namun jumlahnya masih tetap lebih tinggi dibanding jumlah serangan pada tahun 2019. Tahun lalu, upaya serangan RDP di Singapura bahkan naik 6,85% dibanding tahun 2020.

Baca Juga: Tingkatkan Kapabilitas Keamanan Siber, PLN Perkuat Kerja Sama dengan BSSN

Apa yang dimaksud dengan RDP?

Melansir dari Kaspersky, Rabu (29/06) RDP atau remote desktop protocol adalah protokol milik Microsoft yang memungkinkan pengguna terhubung ke komputer lain melalui jaringan komputer yang menggunakan Windows.

RDP banyak digunakan oleh administrator sistem dan pengguna biasa untuk mengendalikan server dan PC lain dari jarak jauh, namun tool ini jugalah yang dieksploitasi penjahat cyber untuk menembus komputer target yang biasanya memiliki sumber daya penting perusahaan. Microsoft 365 tetap menjadi software produktivitas pilihan untuk bisnis, diikuti oleh Google Workspace.

Halaman:

Komentar

Terpopuler