Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Jawa Barat, Iendra Sofyan mengatakan program ini menjadi salah satu unggulan di Jawa Barat. Pasalnya, nilai ekspor Jabar terbesar di Indonesia meskipun masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Ekspor Jawa Barat masih didominasi sektor manufaktur sebanyak 98%, sedangkan sisanya 2% berpotensi untuk menggejot produk IKM.
"Sembilan puluh delapan persen sektor manufaktur masih menguasai ekspor Jawa Barat," kata Iendra kepada wartawan dalam kegiatan Jabar Punya Informasi (JAPRI) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (1/7/2022).
Iendra mengungkapkan selain mengandalkan sumber daya alam, Jawa Barat juga memiliki jumlah milenial dan generasi Z yang cukup banyak, hampir 50% dari jumlah penduduk Jabar, sehingga berpotensi untuk mengembangkan eksportir milenial.
"Sudah ada 240 eksportir milenial yang kita latih, tahun 2022 ini ada 30 orang dari 150 orang yang mendaftar dan berhasil kami kurasi," ujarnya.
Eksportir Milenial ini diberikan pengetahuan mengenai riset pasar negara tujuan ekspor, mencari data calon buyer, korespondensi bisnis, informasi dan peluang pasar dari perwakilan dagang di negara tujuan ekspor, serta persiapan business matching.
Meski peluang terbuka lewat program ECP, ia menegaskan proses seleksi dan kurasi diberlakukan pihaknya mengingat kemampuan dan semangat tiap peserta berbeda-beda. "Dari 150 eksportir yang mendaftar ECP, hanya seperlima yang siap melakukan ekspor," imbuhnya.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid