Pandemi COVID-19 memberikan kelonggaran bagi warga Argentina yang berada di garis bidik AFIP, karena moratorium penyitaan aset selama 19 bulan diberlakukan untuk mengurangi tekanan keuangan pada warga.
Langkah itu dilakukan ketika warga Argentina terus mengadopsi cryptocurrency untuk memerangi inflasi yang melonjak, peso yang mendevaluasi, dan malaise ekonomi secara umum.
Laporan Reuters baru-baru ini yang mengutip data dari Americas Market Intelligence mencatat bahwa Argentina telah melihat peningkatan adopsi cryptocurrency yang melampaui negara-negara Amerika Selatan lainnya, didorong oleh warga yang mencari tempat berlindung yang aman terhadap kenaikan inflasi.
Sementara otoritas pajak Argentina mengasah aset digital pembayar pajak yang tidak patuh, pemerintah dan bank sentralnya telah berselisih tentang perlakuan terhadap cryptocurrency.
Untuk diketahui, Presiden Alberto Fernandez menjadi berita utama dengan menyoroti potensi cryptocurrency untuk membantu memerangi inflasi pada Agustus 2021, sama seperti presiden bank sentral Argentina Miguel Pesce yang mengisyaratkan regulasi industri yang akan datang dan persimpangannya dengan sistem keuangan konvensional.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid