Wang mengatakan, ada dukungan publik untuk melakukan bisnis di negara yang dikuasai oleh Taliban, terutama setelah terjadi bencana gempa bumi.
"Selain bantuan kemanusiaan darurat, setelah perubahan politik tahun lalu dan setelah gempa, kami juga memiliki rencana rekonstruksi ekonomi jangka panjang," kata Wang.
Wang menambahkan, prioritasnya adalah perdagangan, investasi, serta pertanian. Wang mengatakan, saat ini sedang berlangsung negosiasi untuk dua proyek pertambangan besar.
Termasuk Mes Aynak, yaitu sebuah tambang tembaga di Afghanistan selatan yang memiliki hak perusahaan milik negara China, di bawah pengaturan yang ditengahi dengan pemerintah Afghanistan sebelumnya.
Sebagian besar cadangan mineral Afghanistan belum dimanfaatkan termasuk bijih besi dan tembaga. Sebelumnya pejabat pemerintahan Taliban, termasuk pemimpin tertinggi kelompok itu mengatakan, Afghanistan perlu mengurangi ketergantungan pada bantuan dan mendorong bisnis.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid