Managing Director D&D Consulting & Founder Assessme.id, Ni Made Sudaryani SSi. MM saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, Senin (4/7), menjelaskan bahwa Indonesia harus mendigitalisasi budaya supaya tidak hilang, mengabur, atau bahkan digantikan budaya asing.
"Jangan sampai terjadi seperti itu, padahal budaya kita bagus. Kita harus sadar bahwa sangat baik bagi kita mulai melakukan kegiatan-kegiatan dalam upaya mendigitalisasi budaya untuk mengamankan budaya," kata Ni Made Sudaryani, mengutip siaran persnya di Jakarta, Jumat (8/7).
Digitalisasi budaya memungkinkan masyarakat mendokumentasikan kekayaan budaya dan dapat menjadi peluang mewujudkan kreativitas. Sekmentasi konten akan terjadi, mengingat kebudayaan Indonesia beragam. Peninggalan sejarah, adat istiadat, kerajinan, seni budaya, hingga kuliner bisa menjadi pilihan.
Sekarang ini generasi muda Indonesia berkonsentrasi terhadap perkembangan fashion sehingga bisa mempromosikan kain batik dan tenun Indonesia yang memiliki kekhasan di setiap daerah. Konsistensi dalam promosi akan membangun persepsi/branding dan menciptakan peluang bisnis.
"Terpenting kita kreatif, bisa membuat konten apapun. Kalau dikemas bisa memiliki akan nilai jual," ujar Sudaryani.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid