Beberapa waktu lalu, UAS sempat ditolak untuk masuk Singapura karena dianggap menyebarkan ajaran ekstrimis dan segregasi, yang tidak bisa diterima oleh negara tersebut.
Baca Juga: Ditetapkan Sebagai Tersangka KPK, Mardani Maming Kini Buron, Eh Nama Anies Diseret: Siapa Dulu Dong...
Sedangkan Suryadi Darmadi merupakan tersangka dalam kasus dugaan korupsi izin alih fungsi dan pengelola perkebunan sawit, yang kini menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) KPK.
Melansir dari Republika, Kejagung harus berusaha memulangkan Suryadi melalui upaya diplomatik lewat bantuan Mutual Legal Assistance (MLA) atau hubungan timbal balik untuk pengiriman tersangka di Singapura, berdasarkan kerugian negara yang sangat besar.
Lukman menyebutkan bahwa sikap Singapura terhadap UAS dan DPO KPK ini berbeda, sementara reaksi beberapa orang pun jadi sorotan.
"Kaum yang senang banget dengan sikap negara tetangga menolak UAS, mendadak diam saat negara tetangga dengan tangan terbuka menerima maling," ungkapnya yang dikutip dari Twitter @hipohan, Rabu (27/7).
Pertanyaan pun muncul, apa sebenarnya yang sedang diperebutkan dalam kasus tersebut, karena uang negara yang raib nilainya sangat besar.
"Entah apa yg diperebutkan? Namun ketika kabur siapa yg tanggung kerugian uang negara tsb. Kembali rakyat kecil (wong cilik) bangsa ini yg nanggung kerugian."
"Trlyunan lho? Mungkin beli migor tuk sekabupaten seorang 100 botol kali? Gratis. Mmg wong cilik,hartanya mudah diculik," ucap akun Twitter @Dama****.
Kaum yang senang banget dengan sikap negara tetangga menolak UAS, mendadak diam saat negara tetangga dengan tangan terbuka menerima maling. ???? pic.twitter.com/SSLytvQpf7
— Lukman Simandjuntak (@hipohan) July 26, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid