"Jepang paham itu, tapi Jepang juga memantau pembicaraan fns tingkat lain dimana-mana, tentang tekanan China bahwa Indonesia harus membiayai overdosis anggaran," tambah Rocky.
Sementara itu, Jepang menjaga etikanya jika ada tamu yang datang berkunjung, investornya pun mampu mempengaruhi pikiran Perdana Menteri Jepang.
"Tapi kan Jepang punya etika, kalau ada tamu ya diterima disambut sesuai adat ketimuran, tetapi para investor Jepang juga mampu untuk mempengaruhi pikiran perdana menteri baru."
"Jangan lupa itu pembohong yang datang kemari itu, kita tahu bagaimana kasarnya pers Jepang itu waktu menganalisis soal kereta cepat," pungkasnya.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid