Dari keterangan Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY), siswi itu mengaku dipaksa memakai hijab sebagai salah satu bagian seragam wajib ketika Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca Juga: Waduh! Mantan Wamen dari PSI Blak-blakan Dukung Anies Baswedan untuk Maju Capres 2024, Habib Husin: Gak Semua Orang Bisa Jaga Idealismenya!
Koordinator AMPPY Yuliani yang selaku pendamping siswi menerangkan bahwa peristiwa bermula ketika siswi tersebut menjalani hari pertama MPLS tanggal 18 Juli 2022. Yang bersangkutan masuk seperti biasa tanpa mengenakan hijab.
Yuliani mengatakan bahwa ketidakmauan siswi tersebut atau belum mau memakai hijab adaah bagian dari hak asasi manusia.
Jika jilbab itu benar kewajiban agama, apakah dengan memaksakan orang pakai jilbab sampai menimbulkan depresi. Gurunya bakal dapat pahala? Apa yang ingin dicapai guru dengan pemaksaan yg tidak pada tempatnya ini? Kesadaran berjilbab? Atau justru kemuakkan pada pemaksaanya? pic.twitter.com/SQPbaAcjne
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid