Musni mengatakan, pemodal yang membiayai survei itu diduga punya kepentingan politik. Kata dia, survei itu sengaja membuat elektabilitas NasDem turun agar tidak mencalonkan Anies.
“Patut diduga, pemodal mau biayai karena ada kepentingan. Dengan sebut NasDem elektabilitas turun, harapannya NasDem tidak mencalonkan Anies,” ungkap loyalis Anies ini.
Untuk diketahui, survei itu dirilis Center for Political Communication Studies (CPCS) yang menunjukkan elektabilitas Partai NasDem turun menjadi 2,1 persen. Padahal, pada survei sebelumnya, elektabilitas NasDem mencapai 4,0 persen.
"Keputusan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden membuat NasDem ditinggal oleh sebagian pemilih nasionalis," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta dikutip dari Suara.com.
Baca Juga: Hampir Sebulan, Kondisi Putri Candrawathi Masih Sama: Kerap Menangis dan Sulit Diajak Berkomunikasi, Pengacara: Trauma Berat
Padahal hingga tiga bulan lalu, tutur Okta melanjutkan, NasDem masih mampu mengamankan posisi dengan meraih elektabilitas di atas ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
"Anjloknya dukungan terhadap NasDem berbanding terbalik dengan kenaikan elektabilitas partai-partai nasionalis lainnya," ucap Okta.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid