"Partai NasDem ditinggal sebagian pemilih nasionalis," ujar Tri Okta dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Namun, Okta menilai peta koalisi dan bursa capres masih sangat dinamis, termasuk pertimbangan NasDem dalam mengusung Anies.
Anies juga memang menjadi figur sentral di kubu oposisi pemerintahan Jokowi, dan kerap dirangkul untuk meningkatkan posisi tawar dalam politik.
Selain itu, elektabilitas PDIP tetap unggul pada peringkat pertama dengan elektabilitas menjadi 19,5 persen dari 18,1 persen bulan April 2022.
Disusul Gerindra sebesar 13,2 persen, dan Golkar 8,8 persen.
Kemudian, PKS meraih elektabilitas 6,0 persen di bawah PKB (7,1 persen).
Sementara, Demokrat cenderung stagnan (5,3 persen) di bawah PSI (5,6 persen).
Sy tdk percaya gegara dukung Anies, elektabilitas Nasdem turun. Lmbg survei yg mlkkan survei, dibiayai siapa? Patut di duga, pemodal mau biayai krn ada kepentingan. Dgn sebut Nasdem elektabilitas turun, hrpnnya Nasdem tdk calonkan Anies. https://t.co/Ig2j80ZUFa
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid