Said Didu membandingkan saat pemerintah berhasil memberikan subsidi terhadap bahan bakar minyak (BBM) di tahun 2008 silam.
Baca Juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Legislator Senayan: Jurang Kesenjangan Akan Semakin Dalam
Padahal, menurut Said Didu, pada tahun 2008, harga minyak mentah jauh lebih tinggi dari harga minyak mentah tahun ini.
“Kenapa saat ini pemerintah sdh tdk mampu subsidi, tapi 2008 sanggup ? 2008 harga minyak mentah $ 140, 2022 sktr $ 100 per barrel,” tulis Said Didu di akun Twitter-nya pada Rabu (24/8).
Selain mengacu pada harga minyak mentah, mantan pejabat BUMN ini juga menyoroti prosentase alokasi untuk pembayaran utang.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid