Lima partai akan membentuk koalisi istana, terdiri dari PDIP, Golkar, Nasdem, PPP, dan PAN, serta mengusung satu calon melawan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca Juga: Soal Pilpres 2024, Pengamat Politik: Pendapat PDIP Membunuh Demokrasi
Ini merupakan prediksi dari Refly Harun jika Prabowo maju dengan menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres, maka nasib PKS dan Demokrat bakal nelangsa.
"Lalu bagaimana dengan Demokrat dan PKS dia hanya akan gigit jari, dia nggak usah ajak dari koalisi karena dianggap ya mungkin seperti kata-kata PDIP dulu."
"Kami nggak mungkin kerjasama dengan Demokrat kami sudah enggak akan bekerjasama dengan PKS misalnya, maka yang terjadi adalah Demokrat dan PKS tidak ikut dalam pemilihan," ujarnya.
Demokrat serta PKS tidak akan bisa mengusung calon presiden di 2024, karena tidak masuk koalisi dan tidak memenuhi Presidential Threshold 20 persen.
"Karena tidak bisa mengendorse calon, karena dua orang ini nggak nyampe 20 persen, maka paling gampang adalah calon dari lima partai ini adalah Ganjar Pranowo," ungkap Refly.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merupakaan sosok yang digadang-gadang akan diusung istana, serta disinggung akan maju dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});"Mungkin bisa berpasangan dengan Puan Maharani atau dibalik, kalau dibalik berangkali enggak akan kuat menghadapi Prabowo," pungkasnya yang dikutip dari YouTube Refly Harun, Sabtu (27/8).
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos