"Kami akan terus alokasikan subsidi bagi masyarakat antara Rp591 triliun apabila harga ICP-nya US$85 atau Rp605 triliun apabila harga ICP di US$99. Apabila di atas US$100 maka total subsidi kepada masyarakat dalam bentuk BBM masih Rp649 triliun," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan, meski harga minyak sebulan terakhir turun, bahkan jika sampai ke bawah US$90 per barel, rata-rata ICP Indonesia masih US$97.
Baca Juga: Putri Candrawathi Tidak Ditahan dengan Alasan Kemanusiaan, Ini Namanya Pembodohan Publik: Semua Tersangka Pembunuhan Wajib Ditahan!
Artinya, kata dia, angka kenaikan subsidi dari Rp502 triliun akan tetap naik jadi Rp653 triliun kalau ICP rata-rata US$99 pr barel kalau harga turun sampai Desember 2022.
"Kami akan terus memantau dampak inflasi dan pertumbuhan ekonomi serta kemiskinan dari kenaikan BBM yang diumumkan Menteri ESDM. Kita perkirakan dengan bantuan sosial tambahan Rp24,17 triliun maka kita bisa menahan pertambahan jumlah kemiskinan sehingga tetap bsia kita jaga. Bahkan upayakan turun melalui program pemerintah lainnya," tandasnya.
Sri Mulyani betul sekali. Jumlah orang miskin akan turun karena makin banyak yang meninggal akibat kemiskinan parah. https://t.co/gbbMxQ64BG
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid