Susi menegaskan bahwa pelaku pelecehan tidak semestinya diberi toleransi, terlebih setelah Eko Kuntadhi dan pengikutnya beramai-ramai menghina Ning Imaz dengan kata-kata yang mengarah ke seksualitas.
“Semestinya pelecehan2 yg seperti ini tidak boleh ditolerir, sangat tidak pantas apalagi dilakukan seseorang yg punya jabatan publik/setengah publik. Apalah arti kepuasan dg melecehkan wanita? Diikuti pengikut2 beramai ramai membully? Puas? Pantas? Berkaca diri?” tulis Susi Pudjiastuti pada Rabu (14/09/2022).
Baca Juga: Terkuak! 3 Hari Sebelum Bunuh Yosua, Ferdy Sambo Sempat Hadiri Sebuah Acara Bersama Jokowi dan Ganjar, Putri Ditinggal di Magelang
Tak hanya berhenti di situ, Susi dibuat heran ketika tahu bahwa Eko Kuntadhi merupakan Ketua Umum Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist atau pendukung dari Ganjar.
Mantan Menteri tersebut tentu dibuat geram setelah mengetahui berbagai kalimat yang Eko dan pengikutnya lontarkan untuk menghina Ning Imaz.
Diketahui bahwa awal mula penghinaan tersebut karena Eko tidak sepaham dengan isi video tausyiah milik Ning Imaz yang diunggah di TikTok.
“Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan,” tulis Eko sembari mengunggah video tausyiah Ning Imaz melalui akun @ekokuntadhi.
Bukannya mengingatkan bahwa perkataan tersebut tidak pantas, beberapa pendukung Eko justru mengambil kesempatan tersebut untuk ikut melontarkan hinaan.
Baca Juga: Waduh, Ganjar Pranowo Dapat Gelar Sebagai Gubernur Perusak Lingkungan!, 'Dia Punya Rekam Jejak Merusak Hutan Jateng'
Ada pengikutnya yang menghina Ning Imaz sebagai gangguan jiwa dan stress tingkat dewa, bahkan mengatakan bahwa Ning Imaz cocok menjadi budak seks untuk organisasi teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Pada akhirnya, Eko meminta maaf akan perbuatannya dan mengaku bahwa dirinya tidak cermat dalam memahami konteks tausyiah Ning Imaz. Ia juga mengaku bahwa cuitannya yang terkesan menghina tersebut hanyalah sebuah candaan.
Semestinya pelecehan2 yg seperti ini tidak boleh ditolerir, sangat tidak pantas apalagi dilakukan seseorang yg punya jabatan publik/ setengah publik. Apalah arti kepuasan dg melecehkan wanita??? Diikuti pengikut2 beramai ramai membully ??? Puas ?? Pantas?? Berkaca diri ?? https://t.co/3Vr9uX0M9L
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) September 14, 2022Sumber: kontenjatim.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid