"Tingkat inflasi yang tinggi ini disebabkan oleh beberapa kondisi seperti Brexit, serangan pandemi Covid 19, dan terkini adalah invasi Rusia ke Ukraina. Dampaknya harga minyak naik sangat drastis dan menyebabkan inflasi. Jika harga minyak tidak menurun, tingkat inflasi diprediksi mencapai 18-22 persen di Inggris Raya," tutur Diah.
Baca Juga: Waduh! SBY dan AHY Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Makin Curiga: Kalau Bener...
Di Inggris, berbagai harga komoditas pangan, transportasi, kebutuhan pokok rumah tangga lain, hingga tarif listrik semakin mahal karena sudah naik dua kali dalam setahun. Harga makanan dan minuman disebut naik sekitar 12,6 persen, harga gas naik 91 persen dan harga listrik naik 70 persen.
"Biaya hidup di Inggris Raya meningkat sangat signifikan. Secara individual harga susu meningkat 34 persen, harga tepung terigu meningkat 29,7 persen, harga mentega naik 27,1 persen, dan harga pasta meningkat 24,4 persen," imbuhnya.
Ini pasti salah Jokowi..https://t.co/1Nj2sa6Axc
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid