Pelaporan tersebut imbas media sosial (medsos) 31 anak buahnya di redaksi Narasi diretas secara bersama-sama atau berjamaah.
Baca Juga: Ini Bukti Kekaisaran Ferdy Sambo Masih Eksis, Nama Najwa Shihab Disebut-sebut
Teddy menyindir Najwa yang ternyata masih membutuhkan kepolisian Indonesia untuk menangani kasus peretasan yang dialami anak buahnya.
Teddy mengatakan seharusnya Najwa menyewa detektif swasta meski biaya yang dikeluarkan mahal tapi setidaknya tidak membuat malu.
“Loh!? ternyata @NajwaShihab masih butuh Polisi Indonesia. Seharusnya dia sewa detektif swasta, mahal gak apa, yang penting gak malu,” ujar Teddy melalui akun Twitter-nya pada Jumat (30/9).
Untuk mengantisipasi kemungkinan kerugian, tim redaksi meminta penerima pesan untuk mengabaikan pesan-pesan yang tidak terkait dengan kerja jurnalistik.
Sebelum terjadi peretasan berjamaah itu, jurnalis senior Najwa Shihab yang juga menjadi bagian dari redaksi Narasi sempat mengkritik institusi Polri.
Loh!? ternyata @NajwaShihab masih butuh Polisi Indonesia. Seharusnya dia sewa detektif swasta, mahal gak apa, yang penting gak malu. pic.twitter.com/CSxMOs5bcL
— Teddy Gusnaidi (@TeddGus) September 30, 2022Najwa mengkritik gaya hidup polisi di saat khalayak umum juga mengetahui besaran gaji aparat negara seperti polisi.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid