SEA Games 2023 'dihujani kritik', apa yang sebenarnya terjadi di Kamboja?

- Minggu, 14 Mei 2023 | 13:30 WIB
SEA Games 2023 'dihujani kritik', apa yang sebenarnya terjadi di Kamboja?

Pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara atau SEA Games sudah menjadi bahan perbincangan di dunia maya bahkan sejak awal pembukaannya. Bagaimana sebenarnya penyelenggaraan SEA Games 2023 di Kamboja tahun ini?

Dalam pelaksanaannya, mulai dari fasilitas sampai hasil pertandingan menuai protes dari netizen Indonesia.

SEA Games 2023 yang diselenggarakan di Kamboja merupakan ajang ke-32 dan ini adalah pengalaman pertama Kamboja menjadi tuan rumah pesta olahraga Asia Tenggara.

Dari semua negara di kawasan, hanya Kamboja yang belum pernah menjadi tuan rumah SEA Games.

Malaysia dan Thailand sudah menjadi tuan rumah enam kali; Filipina, Indonesia, Singapura menjadi tuan rumah sebanyak empat kali; Myanmar tiga kali; Vietnam dua kali; Brunei Darussalam dan Laos satu kali.

Kamboja baru merasa percaya diri untuk menghelat SEA Games setelah bangkit dari penjajahan dan gejolak situasi politik.

Sebagai negara yang baru pertama kali menggelar pesta olahraga besar, Kamboja dinilai “belum terlalu siap”.

Berbagai cibiran disampaikan netizen Indonesia terkait penyelenggaraan SEA Games 2023 di Kamboja.

Mulai dari insiden bendera terbalik dalam rangkaian acara pembukaan, fasilitas yang dinilai minim untuk acara sebesar SEA Games—ruang ganti tim sepak bola seadanya dan kamar atlet yang bocor— sampai soal dugaan kecurangan yang dilakukan tuan rumah.

Wartawan Harian Kompas, Angga Putra, yang meliput langsung dari Kamboja mengatakan beberapa hal yang sempat viral di media sosial memang benar adanya.

Namun, menurut dia, netizen Indonesia tidak perlu sampai “merendahkan” Kamboja dan mengejek terus-menerus karena mereka sudah berusaha.

“Jangan disamakan dengan negara-negara lainnya” yang sudah pernah dan sudah berkali-kali menggelar SEA Games, sebut Angga.

“Justru kita harus dukung setelah kita protes dan kritik awalnya. Mereka belum memiliki pengalaman yang cukup untuk mengorganisir sesuatu acara besar seperti SEA Games. Sebenarnya kalau dikasih kesempatan lebih panjang lagi, Kamboja bisa lebih baik dari ini,” kata Angga kepada BBC News Indonesia, Jumat (12/05).

Angga bahkan mengapresiasi upacara pembukaan yang dilakukan Kamboja. Menurut dia, acara itu “sangat menawan”, meski ada insiden bendera terbalik yang menurut Angga “tidak disengaja”.

Persiapannya pun dinilai “sangat bagus”, dengan berdirinya sebuah kompleks olahraga yang sangat besar di utara Phnom Penh.

Walaupun kompleks olahraga itu dinilai masih banyak kekurangannya.

“Wisma atletnya bocor, airnya kadang tidak jalan, kamar bisa diisi sampai delapan orang atlet menurut penuturan dari pelatih, dan juga lampu yang sering padam di beberapa venue,” ujar dia.

“Penyelenggaraan SEA Games 2023 ini bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi mereka ke depannya ketika mereka menjadi tuan rumah SEA Games kembali.”

Apa saja hal yang ramai menjadi perbincangan dan memancing kritik netizen dalam penyelenggaraan SEA Games 2023 di Kamboja?

Bendera Indonesia dikibarkan terbalik dalam rangkaian acara pembukaan SEA Games 2023. Banyak netizen mengomentari hal ini di media sosial, kebanyakan netizen mengungkapkan kemarahan mereka.

Kantor Berita Antara melaporkan insiden bendera terbalik itu terjadi ketika salah satu penyanyi lokal Kamboja tampil diiringi penari yang membawa 11 bendera peserta SEA Games.

Namun, semua bendera Indonesia yang dibawa para penari berada dalam posisi terbalik.

Insiden bendera Indonesia dikibarkan secara terbalik dalam gelaran SEA Games bukan pertama kali terjadi di Kamboja.

Sebelumnya, pada SEA Games 2017 yang diselenggarakan Malaysia, bendara Indonesia yang ada dalam buku panduan kegiatan juga terbalik.

Kamboja— mulai dari panitia penyelenggara sampai dengan perdana menteri—juga sudah minta maaf kepada Indonesia akibat insiden tersebut.

https://twitter.com/hiumegalodon_/status/1654485442350272514?s=20

Pembicaraan terkait SEA Games 2023 semakin ramai ketika akun media sosial resmi Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengunggah foto suasana ruang ganti Tim Garuda.

Netizen menyoroti kursi yang dipakai di ruang ganti tersebut, banyak yang menyebutnya sebagai “kursi hajatan”.

Dalam kolom komentar unggahan itu, beberapa netizen menanggapinya dengan sindiran, tidak sedikit yang mengejek—bahkan ada yang menyebut “tuan rumah terburuk”, tapi ada juga yang memberikan apresiasi terhadap Kamboja.

Halaman:

Komentar

Terpopuler