POLHUKAM.ID, BANGKOK - Partai Move Forward jadi kejutan terbesar dalam pemilu Thailand yang berlangsung kemarin, Minggu (14/5).
Mengandalkan dukungan kaum muda, partai berhaluan liberal itu berhasil jadi peraih kursi terbanyak pada debutnya di panggung politik tingkat nasional Negeri Gajah Putih.
Reuters melaporkan bahwa Move Forward dipastikan menguasai 151 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Thailand berdasarkan hasil penghitungan sementara yang sudah mencakup 99% suara masuk.
Pemimpin Move Forward Pita Limjaroenrat, politikus 42 tahun dengan pengalaman sebagai eksekutif perusahaan aplikasi transportasi online, memilih frasa prestasi sensasional untuk menggambarkan pencapaian partainya.
Dia pun bersumpah akan tetap setia pada nilai-nilai partainya saat membentuk pemerintahan nanti.
"Yang pasti menolak partai-partai yang didukung diktator, didukung militer," katanya kepada wartawan.
"Aman untuk berasumsi bahwa pemerintahan minoritas tidak mungkin lagi di Thailand."
Terinspirasi Demo Mahasiswa
Partai Move Forward lahir sebagai penerus Partai Future Forward yang dibubarkan Mahkamah Konstitusi melalui sebuah putusan kontroversial pada Februari 2020.
Ideologi liberal dan sikap anti-militerisme Future Forward kini jadi bagian tak terpisahkan dari identitas Move Forward.
Move Forward juga banyak terinspirasi gelombang demonstrasi pelajar yang mengguncang Thailand sepanjang 2020-2021 lalu.
Janji kampanye progresifnya menggabungkan beberapa tuntutan pengunjuk rasa termasuk, yang paling kontroversial, merevisi pasal penghinaan terhadap raja yang mengandung hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Tuntutan demonstran lainnya yang diadopsi Move Forward adalah amendemen konstitusi untuk membatasi kekuatan militer, menghapus wajib militer dan mengubah mekanisme pengisian jabatan gubernur dari penunjukan menjadi pemilihan demokratis.
Tiga tahun kemudian, Move Forward menggebrak lewat kampanye yang fokus menyasar mahasiswa serta kalangan pemilih pemula lainnya.
Pada pemilu kemarin ada 3,3 juta pemilih berusia 18 hingga 22 tahun yang baru pertama kali memiliki kesempatan untuk menggunakan hak suaranya.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid