PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) memberi sinyal untuk menerbitkan lagi green bond alias obligasi hijau. Aksi korporasi itu bakal ditempuh emiten berkode PGEO buat rencana menambah kapasitas terpasang panas bumi.
Direktur Keuangan PGE Nelwin Aldriansyah mengungkapkan, langkah tersebut bakal ditempuh anak usaha Pertamina dalam beberapa tahun mendatang.
"Mungkin sekitar USD 500-an juta lagi kita akan menerbitkan another green bond, dalam dua tahun mendatang. Dalam dua tahun mendatang," ujar Nelwin dalam kunjungan kerja ke Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang, Rabu (17/5).
"Kalo yang kemarin itu untuk refinancing, tapi dalam dua tahun mendatang untuk capex," sambungnya.
Capital expenditure alias belanja modal tersebut diperlukan buat rencana menggenjot kapasitas panas bumi terpasang. Perseroan berencana menambah kapasitas saat ini yang sebesar 672 megawatt (MW), hingga tahun 2027 bakal menjadi 1.272 MW atau ada penambahan sebesar 600 MW.
Nelwin membeberkan, belanja modal yang diperlukan PGEO untuk target tersebut mencapai USD 1,6 miliar. Ia merinci, sebesar USD 500 juta bakal dipenuhi dari sisa hasil IPO pada Februari 2023.
Langkah perusahaan melantai di bursa ini membuahkan dana USD 600 juta. Sebesar USD 100 juta telah digunakan untuk refinancing atau membayarkan utang pada share holder.
"Kemudian sekitar USD 400-500 juta kita danai dari internal cash beberapa tahun ke depan," tuturnya.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid