Koordinator aksi, Jefri mengatakan, demonstrasi ini dilakukan untuk menuntut perusahaan tambang PT Antam mengizinkan perusahaan lokal beroperasi.
"Padahal di Blok Tapunopaka masih aktif pengapalan ore nikel, sementara di Blok Mandiodo tidak ada kegiatan, sehingga ini berdampak pada kehidupan masyarakat di lingkar tambang," ujar Jefri.
Menurut Jefri, akibat tertutupnya Blok Mandiodo, terdapat puluhan warga lokal kehilangan pekerjaan karena dipecat. Akibatnya, warga di lingkar tambang tidak memiliki penghasilan.
Mereka juga meminta PT Antam untuk membayar ganti rugi lahan masyarakat yang sudah bertahun-tahun dijanjikan dan hingga kini belum dibayarkan.
Hingga kini, demonstran dan aparat kepolisian masih berjaga-jaga di lokasi bentrokan. Sebab, masyarakat tetap ingin menutup kantor PT Antam.
Sumber: beritasatu
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid