Acara yang semula di tempat tertutup, yaitu stadion, berpindah ke tempat terbuka. Masyarakat, terutama mereka para pengguna jalan akhirnya tahu, menyaksikan dan bahkan sebagian ikut menyambut Anies Baswedan. Kampanye dong... iye. Ini kampanye gratis. "Presiden...presiden...presiden..." ini teriak rakyat Bekasi.
Bawaslu, kalau lu mau mempermasalahkan, sana datangi walikota. Bilang ke Walikota Bekasi kenapa Anies Baswedan bisa kampanye terbuka di jalanan?
Tapi, apa urusannya dengan Bawaslu? Kan belum waktu kampanye? Kurang kerjaan saja. Akhir zaman, banyak yang aneh-aneh. Apalagi kalau sudah deket pemilu. Makin banyak yang kurang kerjaan.
Jika di banyak tempat para kepala daerah dan Plt batalin izin setiap acara Anies Baswedan, ini akan berubah menjadi kampanye di jalan raya. Kampanye terbuka. Masyarakat akan membeludak sambut calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ini.
Jadi macet dong? Itu bukan salah Anies Baswedan dan pendukungnya. Itu akibat tidak diberikannya izin tanpa alasan, atau cabut izin mendadak. Itu akibat si kepala daerah atau Plt yang menjalankan perintah atasannya. Yee...semua sudah pada tahu itu kelakuan siapa. Ganti penguasa, entar malu sendiri. Bukan cuma malu, hidup dalam ketakutan. Yang pasti, kariernya kelar. Tersingkir dengan sendirinya.
Sering-seringlah minta izin. Buat acara di GOR atau stadion. Atau buat acara di lapangan terbuka. Hadirkan Anies Baswedan. Tidak dizinkan, jalan sehat aja di sepanjang kota. Ini bisa jadi kampanye efektif. Di seluruh pelosok kota akan ada teriakan "Anies Baswedan Presiden". Ini bisa bergema di setiap kota di seluruh Indonesia.
(Penulis adalah pemerhati sosial politik)
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid