Sementara itu, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenpareraf, Selliane Halia Ishak, menambahkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk membentuk ekosistem digital. Menurut Selliane, hal yang mampu menghidupkan pariwisata adalah industri ekonomi kreatif yang terdiri dari 17 subsektor serta paling banyak ada di sektor KKF (Kuliner, Kriya, dan Fashion) yang dapat diukur di seluruh Indonesia.
"Pada UMKM Kuliner, Kriya, dan Fashion yang ada dapat difasilitasi atau didampingi dalam transformasi digital. Misalkan dengan pendampingan tentang bagaimana menampilkan produk yang akan dijual agar terlihat menarik pada e-commerce atau marketplace," kata Selliane.
Hal ini diapresiasi oleh perwakilan pengelola Kampung Betawi Setu Babakan, Imron Yunus. Dia mengatakan, potensi yang ada di Setu Babakan saat ini adalah wisata budaya dan wisata agro tanaman alpukat dan cempedak.
"Mudah-mudahan ke depannya akan ada pelatihan hardskill dan softskill bagi para pelaku usaha. Kami juga berharap akan ada dukungan promosi dan publikasi produk kami," kata Imron.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid